Sistem
Antrian pada Kantor Pos
I.
Latar
Belakang Permasalahan
Kantor pos pada saat
ini sudah banyak diminati atau digunakan jasanya oleh masyarakat untuk berbagai
keperluan seperti mengirim paket, mentransfer uang, membayar listrik dan lain-lain.
Minat masyarakat dalam menggunakan jasa kantor pos tidak dipungkiri dapat
membuat antrian pada loket. Sehingga dapat membuat pengguna jasa kantor pos
mengalami antrian atau menunggu waktu dilayani oleh loket.
Kantor pos merupakan
salah satu jasa yang banyak digunakan masyarakat yang telah berdiri cukup lama.
Namun, pada saat ini terdapat pelayanan dibidang jasa yang menawarkan jasa sama
seperti kantor pos yang dapat mengirim paket, mentransfer uang & membayar
listrik.
Kondisi seperti ini membuat
kantor pos harus berupaya agar masyarakat tidak beralih ke pelayanan jasa yang
lain. Namun tidak dipungkiri jika banyak masyarakat yang menggunakan jasa
kantor pos maka akan terjadi banyak antrian pada loket, yang berdampak dapat
mengecewakan masyakat sebagai konsumen. Alasan dipilihnya kantor pos agar dapat
mengetahui seberapa banyak antrian yang terjadi di jam-jam tertentu dan juga
dapat mengetahui produktifitas dari loket yang ada.
Kondisi seperti yang
telah dipaparkan di atas secara tidak langsung menunjukkan bahwa masih terdapat
kekurangan pada kondisi pelayanan yang sudah ada di kantor pos. Untuk mengatasi
masalah di atas, penggunaan model antrian dapat membantu pihak kantor pos dalam
merancang sistem operasional petugas layanannya tersebut agar proses transaksi
dapat berjalan secara optimal.
II.
Tujuan
1.
Mengetahui sistem antrian yang terdapat
pada loket kantor pos
2.
Mengetahui pola waktu kedatangan
konsumen dan pola waktu dari loket
3.
Mengetahui kecepatan pelayanan rata-rata
yang diberikan loket dalam
melayani konsumen
III.
Hipotesis
Ho = Tidak ada
pengaruh antara banyaknya antrian yang dialami loket dengan jumlah minat
konsumen pada kantor pos
Ha = Ada pengarh
antara banyaknya antrian yang dialami loket dengan jumlah minat konsemen pada
kantor pos
IV.
Jenis
Studi
1.
Studi deskriptif
Yaitu
membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini
berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Namun, dalam pengertian penelitian
yang lebih luas, penelitian deskriptif mencakup metode penelitian yang lebih
luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan secara lebih umum sering
diberi nama, metode survei. Kerja peneliti, bukan saja memberikan gambaran
terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji
hipotesis-hipotesis, membut predeksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari
suatu masalah yang ingin dipecahkan. Data yang dibutuhkan bersifat
kualitatif maupun kuantitatif.