Ibukota maluku adalah ambon, pada tahun 1999
provinsi maluku mengembang menhadi 2 provinsi yaitu maluku selatan dan maluku utara
yang beribukota di Sofifi. Pada prinsipnya kalau orang membicarakan Ambon, tentu tidak terlepas
juga orang merepresentasi manusia Maluku dengan sebutan Ambon, bukan
menunjuk hanya pada batasan aspek ruang sosial, artinya yang di kenal
Ambon adalah hanya orang Maluku yang berdomisili di Pulau Ambon, tetapi
sebutan ini sangat populer untuk menyatukan semua orang Maluku.
Alat musik:
Ø
Tifa
Tifa merupakan alat musik yang paling terkenal
dimaluku, bentuk dari alat musik ini berbentuk seperti gendang yang terbuat
dari kayu yang dilubagi di tengahnya. bentuknyapun
biasanya dibuat dengan ukiran. tiap suku di maluku dan papua memiliki tifa dengan
ciri khas nya masing-masing. Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian
tradisional. Ini biasanya
digunakan pada acara-acara tertentu seperti upacara-upacara adat maupun
acara-acara penting lainnya.
Ø
Korno
Merupakan alat musik yang dibuat
dari siput yang dinamakan Fuk-fuk. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup.
Ø Arababu
Merupakan alat musik jenis rebab
yang terbuat dari bambu, wadah gemanya terbuat dari kayu atau tempurung
Bahasa Maluku:
Karena provinsi Maluku memiliki banyak sekali
pulau, disini juga terdapat berbagai macam bahasa. Tapi biasanya di pakai di
Maluku adalah jenis bahasa melayu Ambon, yang masih satu dialek bahasa melayu. Berikut
nama-nama bahasa yang berasal dari Maluku:
Ø
Bahasa
seti
Ø
Bahasa
Alune
Ø
Bahasa
Nuaulu
Ø
Bahasa
Wamale
Ø
Bahasa
Koa
Tarian Khas Maluku:
Cakalele
merupakan tarian tradisional Maluku yang dimainkan
oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari cakalele pria biasanya
menggunakan parang dan salawaku sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu
tangan). Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku.
Para penari laki-laki mengenakan
pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan
penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku)
di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam
berwarna putih. Sementara, penari perempuan mengenakan pakaian warna putih
sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para penari
Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk (tifa),
suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup.
Keistimewaan tarian
ini terletak pada tiga fungsi simbolnya. Pakaian berwarna merah pada kostum
penari laki-laki, menyimbolkan rasa heroisme terhadap bumi Maluku, serta
keberanian dan patriotisme orang Maluku ketika menghadapi perang. Pedang pada
tangan kanan menyimbolkan harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan
hingga titik darah penghabisan. Tameng (salawaku) dan teriakan lantang
menggelegar pada selingan tarian menyimbolkan gerakan protes terhadap sistem
pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat.
Pakaian adat, Rumah,
dan senjata Maluku:
1. Pakaian adat Maluku
Baju Cele
atau kain Selele
Biasanya, baju Cele
dikombinasikan dengan kain sarung yang warnanya tidak terlalu jauh berbeda,
yang penting harus seimbang dan serasi. Kapan masyarakat Ambon menggunakan
baju adat itu? Baju cele dipakai dalam upacara-upacara adat (acara pelantikan
raja, acara cuci negeri, acara pesta negeri, acara panas pela, dan lain-lain.).
Supaya lebih terlihat serasi, baju Cele pun dikombinasi dengan kain
pelekat yang dinamakan disalele. Pemakaian sarung ini ada di luar dan melapisi
baju yang ada di dalamnya.
Sarung dipakai sampai
batas lutut dan menggunakan lenso, yaitu sapu tangan yang diletakan di pundak.
Biasanya pakaian ini digunakan tanpa alas kaki tapi ada juga masyarakat yang
menggunakan selop sebagai gantinya.
2.
Rumah
Adat Maluku : Rumah Baileo
Baileo itu sebutan atau nama dari rumah adat
orang Maluku, dengan bentuk bangunan yang besar, material bangunan sebagian
besar berbahan dasar kayu, kokoh dengan cukup banyak ornamen, ukiran yang menghiasi
seluruh bagian dari rumah tersebut. Baileo merupakan bangunan yang berfungsi
sebagai tempat pertemuan warga (balai bersama), selain sebagai tempat pertemuan
/ kegiatan Baileo juga berfungsi untuk menyimpan benda-benda suci, senjata atau
pusaka peninggalan dari nenek moyang warga kampung tersebut.
3.
Senjata
Tradisional Maluku
Parang
Salawaku terdiri dari Parang (pisau panjang) dan Salawaku (perisai) yang pada
masa lalu adalah senjata yang digunakan untuk berperang. Di lambang pemerintah kota Ambon,
dapat dijumpai pula Parang Salawaku. Bagi
masyarakat Maluku, Parang dan Salawaku adalah simbol kemerdekan rakyat. Senjata
ini dapat disaksikan pada saat menari Cakalele
Parang dibuat dari besi yang ditempa dengan ukuran bervariasi, biasanya antara
90-100 cm. Pegangan parang terbuat dari kayu besi atau kayu gapusa. Sementara itu,
salawaku dibuat dari kayu keras yang dihiasi kulit kerang laut.
Referensi :
http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1092/pakaian-adat-maluku#.UnUR-X9git8
http://senibudaya12.blogspot.com/2012/07/gambar-dan-nama-rumah-adat-daerah-di-33.html
0 komentar:
Posting Komentar