Minggu, 01 Desember 2013

Karangan Ilmiah, Karangan Semi Ilmiah & Non Ilmiah



Paper
Karangan Ilmiah, Semi Ilmiah, Non Ilmiah
Di ajukan untuk memenuhi tugas Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah











Di susun oleh :

Nama : Novita Dwi Pangesti
NPM : 36413557
Kelas : 1ID07



FakultasTeknologi Industri
Jurusan Teknik Industri
Universitas Gunadarma
2013 – 2014
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENDAHULUAN

Penulisan / karangan adalah sebuah tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penulis dalam satu kesatuan tema yang utuh. Penulisan dapat pula diartikan sebagai serangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil penulisan dapat berupa tulisan cerita, artikel, buah pena, ciptaan atau gubahan.
Terdapat beberapa bentuk karangan di antaranya kaarangan ilmiah, karangan semi ilmiah dan karangan non ilmiah yang memiliki perbedaan baik dari segi struktur maupun penggunaan bahasa. Karangan ilmiah menggunakan bahasa yang lebih formal sedangkan karamngan non ilmiah menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh pembaca.


I. Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah biasanya digunakan untuk menyatakan fakta yang umum dan ditulis menurut metodologi dan tata cara penulisan yang benar ,ciri yang membedakan karangan ilmiah dengan jenis karangan yang lainya adalah  pertama karangan ilmiah bersifat sistematis kemudian objektif dan tidak persuasif sehingga karangan ilmiah lebih baku jika dibandingkan dengan jenis karangan yang lainya,selain itu karangan ilmiah tidak ditulis untuk mengejar keuntungan pribadi dan tidak melebih-lebihkan suatu hal ,adapun contoh dari karangan ilmiah dapat berupa makalah,usulan penelitian skrpisi,tesis ,disertasi dan lain sebagainya,umumnya karangan ilmiah terdiri dari judul karangan, pendahuluan, pembahasan simpulan dan daftar pustakaan.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Tujuan karya ilmiah, antara lain:
a.                          Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
b.                          Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
c.                          Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
d.                          Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
e.                          Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Macam Karya Tulis Ilmiah
  1. Makalah
    Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
  2. Skripsi
    Skripsi, adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
  3. Tesis
    Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister.
    Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis.
  4. Disertasi
    Disertasi, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
II. Karangan Semi Ilmiah

Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya :  berada diantara ilmiah dan non ilmiah.

Ciri-ciri Karya Semi Ilmiah
a.       Gaya bahasa formal dan popular
b.      Didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya
c.       Mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum
d.      Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi

III. Karangan Non Ilmiah

Karangan non ilmiah adalah karangan yang sudah lazim digunakan dalam dunia tulis-menulis, karangan non ilmiah biasa disebutkan dengan karangan fiksi ataupun non fiksi,perbedaan yang cukup mencolok dari karangan ilmiah dengan karangan non ilmiah adalah pada karangan ilmiah bersifat hasil penelitian sehingga faktual objektif sedangkan karangan non ilmiah   adalah karangan yang bebas dan berasal dari pemikiran sang penulis itu sendiri contohnya adalah novel,roman,cerpen,puisi dan lain sebagainya.

Ciri-ciri dari karya tulis non ilmiah itu adalah:

1. penggunaan bahasa
Karya tulis non ilmiah dalam menggunakan bahasa yang tidak kaku seperti dalam penulisan karya ilmiah formal, dan karya ilmiah yang di tulis dalam gaya bahasa yang lebih dapat dimengerti si pembacanya, dan seperti komik dapat menghibur, novel pun begitu.

2. Sikap penulis
Dalam penulisan non ilmiah ini tidak pasif, dia pun juga dapat menimbulkan pertanyaan dari penulisannya sendiri di akhir jalan ceritanya dan biasanya hal tersebut muncul di karya tulis non ilmiah ddalam sebuah novel. Dan jika di dalam penulisan karya ilmiah formal itu tidak terdapat sudut pandang atau (POV) jika di dalam sebuah karya tulis non ilmiah ini seperti novel, pasti terdapat sudut pandang dalam penggambaran ceritannya. bahkan dalam bentuk penggantian sudut pandang yang beragam dapat menarik pembaca dalam mengikuti terus jalan ceritanya.

3. Komponen dan substansi
Untuk penulisan non ilmiah ini tidak terdapat yang namanya seperti pendahuluan, karena sekali lagi ditegaskan jika dalam penulisan non ilmiah ini bukanlah sebuah karya tulis resmi. jadi tidak terdapat yang namanya komponen dan substansi didalamnya.

4. Struktur kajian
Untuk penulisan karya non ilmiah ini ditulis tidak perlu seperti penulisan karya ilmiah yang formal, hanya terdapat daftar isi, kemudian ucapan terima kasih dan salam pembuka dari si penulis karangan non ilmiah tersebut. dan karangan non ilmiah ini biasanya terdapat amanat yang terkandung didalam ceritanya sehingga dapat menjadi pedoman bagi si pembaca novel tersebut.

Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
a.       Dongeng
b.      Cerpen
c.       Novel
d.      Drama
e.       Roman.






Tugas membuat artikel terkait materi tersebut :

Karanngan non ilmiah


BATU GOLOG

Pada jaman dahulu di daerah Padamara dekat Sungai Sawing di Nusa Tenggara Barat hiduplah sebuah keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain. Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan kedesa desa menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi. Kalau Inaq Lembain menumbuk padi maka kedua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari, ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya ditaruhnya diatas sebuah batu ceper didekat tempat ia bekerja.
Anehnya, ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat mereka duduk makin lama makin menaik. Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: “Ibu batu ini makin tinggi.” Namun sayangnya Inaq Lembain sedang sibuk bekerja. Dijawabnya, “Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk.”
Begitulah yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin meninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya.
Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. Suara anak-anak itu makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah tidak terdengar lagi.
Batu Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu mencapai awan. Mereka menangis sejadi-jadinya. Baru saat itu Inaq Lembain tersadar, bahwa kedua anaknya sudah tidak ada.
Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq. Inaq Lembain menangis tersedu-sedu. Ia kemudian berdoa agar dapat mengambil anaknya. Syahdan doa itu terjawab. Ia diberi kekuatan gaib. dengan sabuknya ia akan dapat memenggal Batu Goloq itu. Ajaib, dengan menebaskan sabuknya batu itu terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu tempat yang kemudian diberi nama Desa Gembong olrh karena menyebabkan tanah di sana bergetar. Bagian ke dua jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu oleh karena ada orang yang menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Dan potongan terakhir jatuh di suatu tempat yang menimbulkan suara gemuruh. Sehingga tempat itu diberi nama Montong Teker.
Sedangkan kedua anak itu tidak jatuh ke bumi. Mereka telah berubah menjadi dua ekor burung. Anak sulung berubah menjadi burung Kekuwo dan adiknya berubah menjadi burung Kelik. Oleh karena keduanya berasal dari manusia maka kedua burung itu tidak mampu mengerami telurnya.

Menganalisis :
  1. Dilihat dari penggunaan EYD
    1. Tanda titik ( . )
-         Tanda titik digunakan di akhir suatu kalimat
-         Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
    1. Tanda koma ( , )
-         Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya
-         Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
-         Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat.
-         Dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
-         Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
    1. Tanda petik (“...“)
-         Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
-         Mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
  1. Pemilihan kata (diksi)
Dalam pemilihan katanya meggunakan manggunakan beberapa diksi yauitu:
-         Makna leksikal yaitu makna yang sesuai dengan observasi alat indera/makna yang sungguh nyata dalam kehidupan.
-         Makna Denotatif dan Konotatif, makna konotatif yaitu makna asli, makna asal atau makna sebenarnya yang dimiliki sebuah leksem. Makna konotatif yaitu makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa orang / kelompok orang yang menggunakan kata tersebut.



Referensi :



0 komentar:

Posting Komentar