1. Pengertian ekologi
Ekologi
berasal dari bahasa Yunani oikos (rumah atau tempat hidup) dan logos (ilmu).
Secara harafiah ekologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme dalam tempat
hidupnya atau dengan kata lain mempelajari hubungan timbal balik antara organisme
dengan lingkungannya. Ekologi hanya bersifat eksploratif dengan tidak melakukan
percobaan, jadi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam.
2. Hubungan dengan industri ilmunya atau
yang lain
Ekologi dalam politik
Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang
amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi, kesehatan,
lingkungan,dan ekologi pada saat ini. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan
perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan
ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti
jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang
lebih baik. Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog
politik. Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar
ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai
argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan
energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti
banyak yang dilakukan akademisi juga.
Ekologi dalam ekonomi
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan
manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah.
Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi
mengabaikannya salah. Modal alam ialah 1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2
hal itu.
Ekologi dalam kacamata
antropologi
Ekologi dibandingkan dengan antropologi,
sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari satu hal yang kita
tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan
pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana
lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita. Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara organisme dan lingkungan mereka. Sebagai contoh,
analisis interdisipliner suatu sistem ekologi yang sedang dipengaruhi oleh satu
atau lebih penyebab stres dapat mencakup beberapa bidang terkait ilmu
lingkungan. Dalam pengaturan muara mana pembangunan industri diusulkan dapat
mempengaruhi spesies tertentu dengan air dan polusi udara , ahli biologi akan
menggambarkan flora dan fauna, ahli kimia akan menganalisis transportasi
polutan air ke rawa, fisikawan akan menghitung polusi udaraemisi dan ahli geologi
akan membantu dalam memahami tanah rawa dan teluk lumpur.
Hubungan Ekologi dengan Ilmu
Sosial-Budaya dan Ekonomi
Ilmu sosial-budaya sangat penting bila
komponen manusia dimasukkan dalam cakupan ekosistem, atau bila kita mempelajari
peran ekosistem dalam kehidupan manusia. Lingkungan sosial-budaya dan ekonomi
sangatlah penting bagi kesinambungan pembangunan berkelanjutan. Sebab
pembangunan dilakukan oleh dan untuk manusia yang hidup di dalam kondisi
sosial-budaya dan ekonomi tertentu. Dalam pembangunan faktor ekonomi mendapat
perhatian yang seperlunya, Ekonomi juga berasal dari kata “oikos” dan “nomics”
yang berarti manajemen. Jadi ekonomi adalah manajemen tempat hidup atau
manajemen lingkungan. Sebagai sumber energy bagi ekologi adalah sinar matahari,
Sedangkan sumber “energy” bagi ekonomi adalah uang. Sebenarnya ekonomi dengan
ekoligi mempunyai hubungan yang sesuai akan tetapi banyak orang menganggap
bahwa ekonomi dengan ekologi merupakan dua hal yang bertentangan. Oleh karena
itu, ahli ekonomi perlu mempelajari ekologi, sehingga didalam mendapatkan
keuntungan maksimal juga memperoleh kualitas lingkungan yang maksimal. Semua
orang sadar bahwa pembangunan tak akan dapat berkelanjutan, apabila ekonomi
tidak mendukungnya. Akan tetapi faktor sosial-budaya sering diabaikan. Namun
sejarah menunjukkan, faktor sosial-budaya telah menyebabkan tak
berkelanjutannya pembangunan dibanyak negara. Misalnya, pembangunan oleh Shah
Iran tidak berkelanjutan, karena faktor sosial-budaya tidak dapat mendukungnya.
Dan ambruklah kemaharajaan itu.
3. Azaz pengetahuan lingkungan berhubungan
dengan industri
ASAS
1
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup,
populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau
terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi
tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
ASAS 2
Asas ini tak lain adalah hokum
Thermodinamika II, Ini berarti energi yang tak pernah hilang dari alam raya,
tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat.
ASAS
3
Menyatakan bahwa materi,
energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam. Materi dan energi sudah jelas termasuk kedalam sumber
alam. Ruang yang dimanfaatkan oleh individu hidup untuk hidup, berkembang biak dsb. dapat
dianalogkan dengan materi dan energi, karena dibutuhkan, sehingga secara asas
termasuk katagori sumber alam. Begitu pula dengan waktu, meskipun tidak dapat
berdiri sendiri, namun termasuk kategori sumber alam, karena berapa waktu yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk mendapatkan sumber daya alam. Keanekaragaman juga termasuk ke dalam kategori sumber
alam, karena apabila suatu sumber daya hilang maka sumber daya alam
yang lain pun juga akan hilang.
ASAS
4
Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau
pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan
sumberalam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini
tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi. Asas 4 tersebut terkandung
arti bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum, yang berarti pula batas
maksimum, maupun batas minimum pengadaan sumber alam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi.
ASAS
5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber
alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan
tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
ASAS
6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang
mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil
mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS
7
Menyatakan
bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam
lingkungan yang mudah diramal, yaitu adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan
pada suatu periode yang relatif lama. Terdapat fluktuasi turun-naiknya kondisi
lingkungan, tetapi mudah dan sukarnya
untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat lain. Dengan
mengetahui keadaan optimum pada faktor
lingkungan bagi kehidupan suatu sumber daya, maka perlu
diketahui berapa lama keadaan tersebut dapat bertahan
ASAS
8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh
atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana
niche dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson
ASAS
9
Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa
saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara
biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS
10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil
perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik
mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada
peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
Yaitu diartikan sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah
kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang
stabil, dan memungkinkan berkembangnya keaneka-ragaman.
ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap
mengeksploitasi sistem yang belum mantap.
ASAS
12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu
sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan
lingkungan. Populasi dalam ekosistem yang
belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan lingkungan fisikokimia
dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah mantap
ASAS
13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik
telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada
ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi
lebih jauh.
ASAS
14 :
Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi
tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu. Asas
ini merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak adanya keanekaragaman yang
tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan
derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
4. Hal yang dapat disimpulkan dari 3 bahasan
diatas yang dipelajari dan didapat
Ekologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan tibal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Lingkungan berperan penting dan bermanfaat untuk
kehidupan makhluk hidup terutama manusia, untuk itu kita harus berupa untuk
menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak merusak alam agar dimasa depan alam
masih dapat memberikan manfaat bagi makhluk hidup. Upaya yang dapat dilakukan
yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama limbah industri yang
sangat berbahaya bagi alam dengan cara memproses dahulu limbah supaya aman
sebelum dibuang ke alam, melakukan reboisasi setelah melakukan penebangan pohon
dan lain sebagainya.
Sumber: