STANDAR TEKNIK
Standar
Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan,
produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau
lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di
luar spesifikasi. Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan
lembar data (atau lembar spec). Dalam rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat
penting bagi pemasok, pembeli, dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk
memahami dan menyetujui semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah
standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini
menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus.
A) SNI
Salah satu contoh standart teknik adalah SNI (
Standart Nasional Indonesia ). Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah
satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan
oleh Komite Teknis (dulu disebut sebagai Panitia Teknis) dan ditetapkan oleh
BSN. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka
SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, seperti:
Openess
(keterbukaan),
Transparency
(transparansi),
Consensus and impartiality (konsensus dan tidak
memihak),
Effectiveness
and relevance, Coherence,
Development
dimension (berdimensi pembangunan)
B) ISSN
ISSN adalah
nomor denan 8 digit, termasuk digit cek, dan diketahui oleh ISSN yang diberikan
kepada sumber daya berlanjut oleh jaringan ISSN.
C) ASME (American Society of
Mechanical Engineer)
Memiliki
satu standar global menjadi semakin penting sebagai perusahaan
menggabungkan melintasi batas internasional, dibantu oleh perjanjian perdagangan regional seperti North American Free Trade Agreement (NAFTA) dan yang ditetapkan oleh Uni Eropa (UE), yang telah memfasilitasi merger internasional melalui penurunan tarif pada impor.Perusahaan yang terlibat dalam konsolidasi ini, digunakan untuk menjual hanya satu pasar, sekarang menemukan diri mereka jual ke pasar global.
menggabungkan melintasi batas internasional, dibantu oleh perjanjian perdagangan regional seperti North American Free Trade Agreement (NAFTA) dan yang ditetapkan oleh Uni Eropa (UE), yang telah memfasilitasi merger internasional melalui penurunan tarif pada impor.Perusahaan yang terlibat dalam konsolidasi ini, digunakan untuk menjual hanya satu pasar, sekarang menemukan diri mereka jual ke pasar global.
D) ANSI ( AMERICAN NATIONAL
STANDARDS INSTITUTE )
Sebagai
suara standar AS dan sistem penilaian kesesuaian, American National Standards
Institute (ANSI) memberdayakan anggotanya dan konstituen untuk memperkuat
posisi pasar AS dalam ekonomi global sambil membantu untuk menjamin keselamatan
dan kesehatan konsumen dan perlindungan dari lingkungan.
E) ASTM (American Society for
Testing and Materials)
ASTM
International, sebelumnya dikenal sebagai American Society untuk Pengujian dan
Material (ASTM), adalah pemimpin global yang diakui dalam pengembangan dan
pengiriman standar internasional konsensus sukarela.
F) TEMA (Tubular Exchanger
Manufacturers Association)
The Tubular
Exchanger Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi perdagangan
dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis
penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh
tahun.Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh
dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar panas mekanik.
TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar
sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk
mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur.
G) Japanese Industrial Standar (JIS)
Menentukan
standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses standardisasi
dikoordinasikan oleh Komite Standar Industri Jepang dan dipublikasikan melalui
Jepang Standards Association.
H) DIN ( deutsches institut fur
normung )
Institut
Jerman untuk Standardisasi, menawarkan stakeholder platform untuk pengembangan
standar sebagai layanan untuk industri, negara dan masyarakat secara keseluruhan.
Sebuah organisasi nirlaba terdaftar, DIN telah berbasis di Berlin sejak tahun
1917.DIN tugas utama adalah untuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan
untuk mengembangkan standar berbasis konsensus yang memenuhi persyaratan pasar.
I) BSI
BSI Standar
adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB) dan merupakan pertama di dunia. Ia
mewakili kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua organisasi standar
Eropa dan internasional dan melalui pengembangan solusi informasi bisnis untuk
organisasi Inggris dari semua ukuran dan sektor. BSI Standar bekerja dengan
industri manufaktur dan jasa, bisnis, pemerintah dan konsumen untuk
memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan internasional.Bagian dari BSI
Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Inggris,
terutama melalui Departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan
(BIS).BSI Standar adalah nirlaba mendistribusikan organisasi, yang berarti
bahwa setiap keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam layanan yang
disediakan
STANDAR
MANAJEMEN
A)
Standar
Manajemen Mutu
Adopsi
sistem manajemen mutu hendaknya suatu keputusan strategis suatu organisasi.
Desain dan penerapan sistem manajemen mutu organisasi dipengaruhi oleh :
1. Lingkungan organisasi sendiri,
perubahan dalam lingkungan tersebut, dan risiko yang terkait dengan lingkungan
tersebut,
2. Kebutuhan yang berbeda,
3. Sasaran khusus
4. Produk yang disediakan,
5. Proses yang digunakan, dan
6. Ukuran dan struktur organisasi
Standar ini tidak bermaksud untuk
menyeragamkan struktur sistem manajemen mutu atau keseragaman dokumentasi.
Persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan dalam Standar ini melengkapi
persyaratan untuk produk. Informasi bertanda “CATATAN” adalah untuk memandu
dalam pemahaman dan penjelasan persyaratan yang bersangkutan. Standar ini dapat
digunakan oleh pihak internal dan eksternal termasuk lembaga sertifikasi untuk
menilai kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan, regulasi dan
peraturan perundangan yang berlaku untuk produk dan persyaratan organisasi
sendiri. Dasar-dasar manajemen mutu yang dinyatakan dalam ISO 9000 dan ISO 9004
telah dipertimbangkan dalam pengembangan Standar ini.
B)
Pendekatan
proses
Standar ini
menyarankan adopsi pendekatan proses saat menyusun, penerapan menerapkan dan
memperbaiki efektifitas sistem manajemen mutu, untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan. Agar dapat berfungsi secara
efektif organisasi harus menetapkan dan mengelola sejumlah kegiatan yang saling
berhubungan. Kegiatan atau sejumlah kegiatan yang menggunakan sumber daya dan
dikelola sedemikian sehingga memudahkan transformasi masukan menjadi keluaran,
dapat dipertimbangkan sebagai suatu proses. Seringkali keluaran dari suatu
proses menjadi masukan langsung dari proses berikutnya. Penerapan sistem proses
dalam suatu organisasi bersamaan dengan identifikasi dan interaksi proses
tersebut dan manajemennya untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, dapat
dianggap sebagai “pendekatan proses”. Keunggulan pendekatan proses adalah
kendali terus-menerus yang diberikannya terhadap hubungan antar proses secara
individu yang ada dalam sistem proses, maupun kombinasi dan interaksi diantara
proses tersebut. Bila digunakan dalam system manajemen mutu, pendekatan seperti
itu menekankan pentingnya :
1. Pemahaman dan pemenuhan persyaratan,
2. Kebutuhan untuk mempertimbangkan
proses dalam hal nilai tambah,
3. Memperoleh hasil kinerja proses dan
efektifitasnya, dan
4. Koreksi berkesinambungan dari proses
berdasarkan pengukuran yang objektif.
Pemantauan kepuasan pelanggan
menghendaki evaluasi informasi berkaitan dengan persepsi pelanggan tentang
apakah organisasi telah memenuhipersyaratan pelanggan. CATATAN Selain itu,
metodologi yang dikenal sebagai “Rencanakan-Lakukan-Periksa-Tindaki” (PDCA)
dapat digunakan pada semua proses.
C)
ISO 9000
ISO
9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000
yang dirumuskan oleh TC 176 ISO,
yaitu organisasi internasional
di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987
oleh International
Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC)
176. ISO/TC inilah yang bertanggung jawab untuk
standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan
ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan
menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah
dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
2. Adanya pengawasan dalam proses
pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas,
3. Tersimpannya data dan arsip penting
dengan baik,
4. Adanya pemeriksaan barang-barang
yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai
tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan,
Walaupan standar-standar ini pada
mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai
perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas. ISO
9000 mencakup standar-standar di bawah ini :
1.
ISO 9000
– Quality Management Systems – Fundamentals and Vocabulary:
mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen
Mutu (SMM).
2.
ISO 9001
– Quality Management Systems – Requirements: ditujukan
untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi,
memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun.
Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah
organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasanpelanggan sebagai
hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan
tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan
sertifikasi oleh pihak ketiga.
3.
ISO 9004
– Quality Management Systems – Guidelines for Performance
Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus.
Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk
mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan
sebagai panduan untuk implementasi,
hanya memberikan masukan saja.
4.
ISO mencatat
“Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat
banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 … Suatu organisasi akan
meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan
standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan”.
D)
Sistem
Manajemen Produksi TQM
TQM atau
Total Quality Management adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk
menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan
definisi dari ISO, TQM adalah “suatu pendekatan manajemen untuk suatu
organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua
anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan
pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta
masyarakat.”, Filosofi dasar dari TQM adalah “sebagai efek dari kepuasan
konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami kesuksesan.” Kendaraan yang
digunakan dalam TQM :
1. Manajemen Harian
2. Manajemen Kebijakan
3. Manajemen Cross-functional
4. Gugus Kendali Mutu
E)
Standar
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 = Standar Keselamatan dan
Kesehatan
Perkembangan
perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja, Banyak Industri yang
prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya
seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi baja, dsb. OHSAS
18001 diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi
pekerja. OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. OHSAS
18001 dipelajari di bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah K3
atau sistem keselamatan kerja atau semacamnya.
F)
Standar
Manajemen Lingkungan ISO 14001
Mengenal ISO
14001 Sistem Manajemen Lingkugan, ketika perusahaan beroperasi, maka proses
bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut berpotensi untuk menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun dampak negatif. Pada
prinsipnya dampak yang timbul dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
dampak bio-kimia-fisik dan dampak sosial. Contoh dari dampak bio-fisik-kimia
misalnya pencemaran air, pencemaran udara, kerusakan keanekaragaman hayati,
atau pengurangan cadangan air tanah. Semua jenis dampak ini akan memberikan
resiko yang mempengaruhi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Ketika
perusahaan berupaya untuk menerapkan ISO 14001, maka perusahaan tersebut telah
memiliki komitmen untuk memperbaiki secara menerus kinerja lingkungannya.
Namun, satu hal perlu dingat bahwa ISO 14001 merupakan standar yang memadukan
dan menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup.
Dalam EMS terdapat persyaratan bahwa
perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan secara menerus
(continual improvement). Dengan perbaikan secara menerus inilah kinerja
lingkungan akan sedikit demi sedikit diperbaiki. Dengan kata lain ISO 14001
bersifat conformance (kesesuaian), bukan performance (kinerja). ISO 14001
merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar ini
dapat dipergunakan oleh organisasi/perusahaan yang ingin :
1.
Menerapkan,
mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya,
2. Membuktikan
kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan
standar,
3.
Memperoleh
sertifikat
Beberapa manfaat penerapan ISO
adalah :
1.
Menurunkan
potensi dampak terhadap lingkungan
2.
Meningkatkan
kinerja lingkungan
3.
Memperbaiki
tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
4.
Menurunkan
resiko pertanggungjawaban lingkungan
5.
Sebagai alat
promosi untuk menaikkan citra perusahaan
Selain manfaat di atas, perusahaan
yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu mempersiapkan biaya-biaya
yang akan timbul, diantaranya :
1.
Waktu staf
atau karyawan
2.
Penggunaan
konsultan
3.
Pelatihan
SINGKATAN KELEMBAGAAN STANDARISASI
1)
ISO/IEC
International Organization for
Standardization merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan
memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah
kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon,
kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. ISO
bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi
peralatan elektronik.
2)
BSN
Badan Standardisasi Nasional merupakan lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di negara Indonesia.
3)
SNI
Standar Nasional Indonesia adalah
satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia.
4)
ILAC/IAF
International
Laboratory Accreditation Cooperation berfokus mengembangkan dan
harmonisasi laboratorium dan pemeriksaan praktek akreditasi; mempromosikan
akreditasi laboratorium dan inspeksi untuk industri, pemerintah, regulator dan
konsumen; membantu dan mendukung mengembangkan sistem akreditasi; dan pengakuan
global laboratorium dan fasilitas inspeksi melalui ILAC, sehingga memudahkan
penerimaan tes, inspeksi dan kalibrasi data yang menyertai barang melintasi
batas-batas negara. “a product tested or inspected
once and accepted everywhere”. Sedangkan IAF (Internasional Accreditation Forum) yang fokus di
bidang sistem manajemen, produk, jasa, personel, dan program-program penilaian
kesesuaian lainnya. Namun pada dasarnya kedua organisasi ini, ILAC dan
IAF, bekerja sama dan mengkoordinasikan upaya-upaya mereka untuk meningkatkan
akreditasi dan penilaian kesesuaian di seluruh dunia.
5)
KAN
Komite Akreditasi
Nasional bertugas
menetapkan akreditasi dan memberikan pertimbangan serta saran kepada BSN dalam
menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi.
6)
LPK
Lembaga Penilaian
Kesesuaian adalah lembaga yang menyediakan jasa penilaian kesesuaian,
baik berupa sertifikasi, inspeksi, maupun pengujian. Meskipun pengujian adalah
yang paling banyak digunakan, sertifikasi adalah yang paling terkenal.
7)
APMP
Asia Pacific
Metrology Program menyatukan lembaga
metrologi nasional di kawasan tersebut serta bertujuan untuk membangun
pengakuan internasional atas kemampuan pengukuran anggota-anggotanya. APMP merupakan organisasi
metrologi regional untuk Asia Pasifik di bawah CIPM MRA Forum Metrologi Legal
Asia Pasifik merupakan perkumpulan otoritas metrologi legal yang bertujuan
untuk mengembangkan metrologi legal dan mendukung perdagangan bebas dan terbuka
di dalam kawasan melalui harmonisasi dan penghilangan hambatan teknis dan
administrasi perdagangan dalam metrologi legal.
8)
BIPM
Bureau Internasional Des Poids Et Mesures merupakan
satu-satunya organisasi metrologi internasional yang bertanggung jawab
mengoordinasikan seluruh aspek kegiatan kemetrologian sejak penandatanganan
convention du metre pada tanggal 20 mei 1875.
9)
CIPM
Certified
International Project Manajer Charter betugas untuk memastikan
keseragaman dari pengukuran-pengukuran dan ketertelusuran mereka ke Sistem
Internasional Satuan (SI). Organisasi ini berjalan dengan mandat dari Konvensi
Meter, sebuah perjanjian diplomatik dari 51 negara, dan organisasi ini berkerja
dengan menjalankan riset di laboratorium sendiri atau melalui sejumlah Komite
Konsultasi, yang beranggotakan laboratorium-laboratorium metrologi dari
negara-negara anggotanya.
10)
KSNSU
Komite Standar Nasional
untuk Satuan Ukuran bertugas
memberikan pertimbangan dan saran kepada BSN mengenai standar nasional untuk
satuan ukuran. Sesuai dengan tujuan utama standardisasi adalah melindungi
produsen, konsumen, tenaga kerja dan masyarakat dari aspek keamanan,
keselamatan, kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan, pengaturan
standardisasi secara nasional ini dilakukan dalam rangka membangun sistem
nasional yang mampu mendorong dan meningkatkan, menjamin mutu barang dan jasa
serta mampu memfasilitasi keberterimaan produk nasional dalam transaksi pasar
global.
11)
LIPI/BATAN
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian ilmu pengetahuan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah Lembaga
Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir.
12)
OIML
Organization
International Metrology Legal adalah sebuah
organisasi yang menetapkan pedoman untuk metrology legal metrology melibatkan (
pengukuran perangkat yang sesuai dengan prosedur )
13)
ITU/CAC
Ternational
Telecommunication Union / Codex Alimentariuns
Commission merupakan sebuah organisasi global yang ada dan didirikan
untuk mengatur penggunaan frekuensi radio (RF) diseluruh penjuru dunia. The
United Nations (PBB), menugaskan kepada International Telecommunication Union
Radiocommunication Sector (ITU-R) ini, untuk mengatur dalam hal skala
penggunaan frekuensi, secara global.
Referensi:
www.bsn.go.id
dian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/ETIKA+PROFESI+(3).pdf