Karya ilmiah
merupakan laporan tertulis dan di tebitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dilakukan dan ditaati oleh masyarakatkeilmuan.
Karya ilmiah
dibagi menjadi beberapa macam yaitu diantaranya:
-
Laporan Penelitian
-
Makalah
-
Ertikel jurnal
Pada perguruan
tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan betapa pentingnya penulisan karya ilmiah
bagi penunjang studi para mahasiswa/i, karena bagimanapun sebagai seorang
mahasiswa nantinya kita akan dihadapkan dengan yang namanya karya ilmiah apapun
itu bentuknya baik itu laporan penelitian, simposium, dan artikel penelitian,
dan yang paling penting adalah tugas akhir kita (skripsi) sebelum kita
menyelesaikan studi.
Jenis-Jenis Karangan
- Karangan Narasi
karangan yang
menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut
urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri
karangan karangan narasi:
a.
Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
b.
Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
menunjukan peristiwa awal sampai akhir.
c. Menempilkan pelaku peristiwa atau
kejadian.
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup
dan terperinci.
- Karangan Deskripsi
karangan yang
menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar,
merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri
karangan deskripsi:
a.
Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b.
Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada
diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau
mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
c.
Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil
objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang
dipersonifikasikan
d.
Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode
realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
- Karangan Eksposisi
Karangan
Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri
karangan eksposisi:
- Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
- Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
- Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
- Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
- Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
- Karangan Persuasi
Karangan
Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau
mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
- Karangan Argumentasi
Karangan
Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi
pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh
nyata.
Ciri-ciri karangan argumentasi:
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik,
tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah
sikap, pendapat atau pandangan pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan
keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang,
kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Ciri-Ciri Karya
Ilmiah
Sebuah karya ilmiah harus
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Objektif, data yang disajikan fakta yang diungkapkan berdasarkan fakta berdasarkan fakta yang sebenarnya, tidak memihak pada satu pihak. Setiap pernyataan juga dinyatakan pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan.
- Netral, dapat dilihat pada setiap pernyataan bebas dari kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok.
- Sistemetis, uraian yang terdapat pada karya ilmiah mengikuti pola tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
- Logis, kelogisan dapat dilihat dalam pola nalar yang digunakan, ppola nalar induktif atau deduktif.Jika bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
- Menyajikan fakta, Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta.
- Penggunaan Bahasa, Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Langkah-Langkah dalam Penulisan
I.
Tahap
Persiapan
Dalam penulisan karya ilmiah tahap persiapan merupakan tahap pertama
dan penting untuk melakukan penulisan ilmiah atau kunci untuk dapat melanjutkan
tahap penulisan ilmiah berikutnya. Tahap persiapan ini dibagi lagi menjadi
beberapa langkah, diantaranya :
1.
Pemilihan
Topik, Tema dan Rumusan Masalah.
a. Menentukan Tema
Tema
haruslah lebih dulu tergambar oleh penulis sebab ruang lingkupnya lebih luas
dan abstrak. Sehingga, dengan adanya tema maka penulis dapat menentukan topik
yang akan dibahas atau dikaji kedepannya, dan penulis dapat fokus serta
bahasannya tidak akan keluar dari tema yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
b. Menentukan Rumusan Masalah
& Topik
Setelah menetapkan tema yang akan dikaji, maka penulis dapat menentukan
sebuah rumusan masalah lalu topik yang ruang lingkupnya lebih sempit dan
terbatas. Untuk itu, perlu adanya rumusan masalah yang merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui
pengumpulan data. Jadi, penulis harus dapat menjawab pertanyaan yang
penulis buat sendiri terlebih dahulu dan tentunya masih dalam lingkup tema yang
ditetapkan sebelumnya.
Setelah mendapat rumusan masalah maka penulis dapat menentukan topik yang
juga harus memiliki data ataupun fakta pendukung.
2.
Pemilihan
Judul
Judul juga dapat diartikan sebagai gambaran
singkat terhadap isi karya yang dikaji.Jadi, judul haruslah berkaitan erat
dengan isi karya ilmiah tersebut.
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan judul yang
baik, yakni :
a. Harus berbentuk frasa (frasa adalah satuan gramatikal yang
berupa gabungan kata yang bersifat
nonpredikatif). Contoh judul: Kesalahan Sistem Perindustrian.
b. Tanpa ada
singkatan atau akronim.
c. Awal kata
harus huruf capital kecuali kata penghubung.
d. Tanpa tanda
baca di akhir judul.
e. Menarik
perhatian.
f.
Logis dan sesuai dengan isi.
3. Menentukan Tujuan, Mengidentifikasi
Pembaca Karya Ilmiah, dan Lingkup Materi.
4. Penulis harus melewati langkah ini sebab
penulis harus mengetahui dan menentukan tujuan dibuatnya karya ilmiah tersebut,
apakah untuk membuat sebuah penemuan baru yang berguna untuk masyarakat luas,
memotivasi pembaca agar lebih sukses ataupun agar terjadi perubahan sistem yang
lebih baik kedepannya. Selain itu, penulis harus mengetahui kepada siapa akan
disampaikannya karya ilmiah tersebut, mungkin untuk dipublikasikan ke
masyarakat umum atau hanya kalangan tertentu saja, sehingga pesan-pesan yang
penulis sampaikan dalam karya ilmiah dapat dipahami oleh pembaca dan tepat
sasaran sebab sudah kewajiban bagi seorang penulis karya ilmiah untuk memuaskan
kebutuhan pembaca yang akan menerima informasi dari karya ilmiah tersebut. Lingkup
materi juga dipertimbangkan untuk memperkirakan cakupan materi yang akan
dibahas dan berapa banyak informasi yang disampaikan dalam karya ilmiah.
II.
Tahap Pengumpulan Data dan Informasi
Pendukung Karya Ilmiah
Data dan informasi yang didapat harus sesuai
dengan topik atau bahasan dalam karya ilmiah tersebut, logis, mengandung fakta,
dapat diuji kebenarannya dan juga mengandung landasan-landasan teori ataupun
keilmuan yang telah diakui. Ada beberapacara yang dapat dilakukan penulis untuk
mendapat data dan informasi pendukung, diantaranya :
1. Memanfaatkan perpustakaan yang ada
disekitar penulis.
Pada umumnya, perpustakaan mempunyai berbagai data dan informasi yang
tersedia dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media
audiovisual.
Salah satu hal yang harus dilakukan saat memasuki
perpustakaan yaitu memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan
berada.Beberapa tempat di perpustakaan yang patut dituju penulis adalah bagian
referensi yang terdiri dari koleksi encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas
dan kamus, juga buku-buku teori menurut para ahli atau buku sains yang
mendukung.
2. Menyusun angket dan mengadakan wawancara
Untuk mendapat informasi yang diinginkan penulis
maka salah satu caranya adalah dengan mengadakan wawancara kepada pakar atau
ahli-ahli yang telah diakui dan dapat menunjang informasi untuk mendukung karya
ilmiah yang akan dibuat. Secara umum, ada empat langkah yang dilakukan penulis
karya ilmiah dalam melakukan keberhasilan wawancara, yaitu :
a.
Menentukan siapa pihak yang
tepat untuk diwawancarai.
b.
Mempersiapkan pedoman
wawancara dan menyusun angket ataupun rangkaian pertanyaan yang akan
ditanyakan.
c.
Melaksanakan
wawancara.
d.
Mengolah hasil wawancara.
3.
Mengadakan praktek ke lapangan atau langsung mengadakan
survey pembuktiannya untuk mendapat data serta informasi yang lebih tepat dan
meyakinkan dalam mendukung karya ilmiah yang akan dibuat.
.
4.
Menggunakan media internet untuk mendapat beberapa artikel
penting dan yang telah diakui untuk referensi data serta informasi yang
dibutuhkan
III.
Tahap
Hipotesis
Hipotesis perlu dikembangkan agar penulis dapat memberikan
jawaban sementara terhadap masalah yang diangkat. Ini penting untuk dilakukan
agar mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah yang akan dihadapi
dalam karya ilmiah tersebut. Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini
tidak harus dirumuskan secara formal seperti pada karya tulis penelitian.
Fungsi utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan
imajinasi ilmiah agar bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika berupaya
memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
IV.
Tahap
Penulisan Karya Ilmiah
Istilah penulisan dipakai untuk menyatakan sebuah karya tulis yang
disusun berdasarkan tulisan dan pernyataan gagasan orang lain. Pihak yang
menyusun kembali beberapa hal-hal yang sudah dikemukakan oleh orang lain dan
mengumpulkan data atau informasi tambahan lain lagi disebut penulis.
Tahap penulisan karya ilmiah merupakan tahap menentukan bagi penulis
untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang diinginkan. Namun, di dalam tahap
ini masih ada beberapa langkah lagi yang dilaksanakan, yaitu:
- Menyusun Kerangka Penulisan Karya Ilmiah.
Kerangka untuk karya ilmiah
yang akan dibuat haruslah ditentukan terlebih dahulu dalam tahap ini. Jadi,
dalam kerangka sudah terdeskripsikan bagian-bagian apa saja yang akan
dicantumkan dalam karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya dibutuhkan adanya
daftar pustaka, lembar pengesahan ataupun lampiran pendukung.
- Melengkapi, Menyusun, dan Menulis Draf.
Pada langkah ini, penulis
mulai melengkapi data dan menyusunnya secara berurutan dan rinci sesuai dengan
kerangka penulisan karya ilmiah yang telah disusun pada langkah
sebelumnya.Kekurangan salah satu bagian saja dari kerangka yang telah disusun
maka karya ilmiah yang dibuat oleh penulis tersebut berkurang nilanya.Untuk
itu, penulis harus benar-benar fokus dalam mengerjakannya. Setelah melengkapi
dan menyusun data, penulis sebaiknya lebih dulu menulis draf atau tulisan kasar
terhadap ide atau gagasan yang akan dituangkan dalam karya ilmiah
tersebut.Tulisan draf masih dapat diubah atau diedit sebelum diketik dan
dipublikasikan.
- Revisi dan Penyuntingan
Setelah menulis draf atau
tulisan kasar dari karya ilmiah yang akan dihasilkan maka selanjutnya penulis
mengadakan revisi dengan membaca ulang seluruh draf, menerima masukan dari
beberapa pihak terhadapap draf atau tulisan kasar yang dibuat, sehingga dapat
menyimpulkan apakah ditambah atau dikurangi. Selanjutnya adalah penyuntingan,
langkah dimana dilakukannya perbaikan dari segi tata bahasa , diksi/pilihan
kata, dan penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
- Mengetik dan Mempublikasikan.
JIka langkah sebelumnya,
menulis draf, revisi, dan penyuntingan telah dilakukan penulis dengan baik dan
benar maka langkah selanjutnya adalah mengetik dengan rapi dan menarik hasil
penulisan karya ilmiah.Setelah berhasil menyelesaikan langkah mengetik, maka
tugas penulis berikutnya adalah mempublikasikan tulisan karya ilmiah yang telah
dibuat. Karya ilmiah yang telah dibuat akan memiliki nilai tinggi jika berguna
atau bermanfaat bagi masyarakat luas atau pembaca. Sesuaikan juga media
publikasi yang digunakan untuk mempublikasikannya.
http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/
http://www.wayankatel.com/2012/09/cara-penulisan-karya-ilmiah-remaja-baikbenar.htmlhttp://yanhasiholan.wordpress.com/2013/01/14/langkah-langkah-penulisan-karya-ilmiah/
http://yosisusantismkn7.wordpress.com/2011/05/27/jenis-jenis-karangan-berdasarkan-pengertian-dan-ciri-ciri-karangan/
0 komentar:
Posting Komentar