Pengertian Komunikasi Menurut Beberapa Ilmuan
1. Lougee (2007: 312) menjelaskan bahwa
melalui komunikasi ilmiah dapat mempelajari bagaimana para ilmuwan dari
berbagai bidang ilmu menyebarkan informasi melalui saluran formal dan informal.
Kajian komunikasi ilmiah mencakup perkembangan ilmu pengetahuan, hubungan
antara peneliti dalam berbagai disiplin ilmu, pemanfaatan dan kebutuhan
informasi dari kelompok pemustaka, serta metode komunikasi baik formal maupun
informal. Dengan demikian jelas tergambarkan bahwa proses penyebaran ilmu yang
membentuk satu mata rantai komunikasi ilmiah yang saling bergantung satu sama
lainnya.
2. Prahastuti (2006: 19) menjelaskan tentang
asal kata komunikasi ilmiah berdasarkan pendapat Corea. Dituliskannya
bahwa komunikasi berasal dari kata latin "communicare" yang
artinya membuat jadi biasa, berbagi, mengimpor dan mentranmisikan dan
selanjutnya dari kata ini muncul kata communication, communicate,
communicator dan sebagainya. Dengan demikian komunikasi ilmiah (scholarly
or scientific communication) adalah komunikasi yang umumnya berkaitan
dengan kegiatan-kegiatan penelitian atau penyelidikan, khususnya di lingkungan
akademik.
3. Liu (2007: 112) menuliskan bahwa
komunikasi ilmiah berkaitan dengan pemanfaatan dan penyebaran informasi di lingkungan
akademik baik melalui saluran formal maupun informal. Seorang penulis
mengkomunikasikan pengetahuannya pada masyarakat melalui media rekam
formal seperti buku, jurnal, prosiding dan lain-lain dan diskusi serta berbagi
ide melalui kegiatan komunikasi informal seperti tanya jawab, ceramah, telepon,
e-mail, surat dan lain-lain.
4. (Robbins, 2002 : 310) Komunikasi adalah
proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke
orang lain.
5. (Handoko, 2002 : 30).Tidak ada kelompok yang
dapat eksis tanpa komunikasi : pentransferan makna di antara
anggota-anggotanya. Hanya
lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi dan gagasan
dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi itu lebih dari sekedar menanamkan makna
tetapi harus juga dipahami.
6. (Effendy, 2000 : 13) Komunikasi merupakan proses
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang
tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah
laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan
Arti Penting Komunikasi
Komunikasi itu penting,
semua orang tahu, karena ini merupakan basic instinct dari setiap makhluk hidup.
Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak
lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa,
suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya berkomunikasi,
menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar, serta dalam
keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan negatif,
pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
Fungsi Komunikasi
Terdapat berbagai fungsi komunikasi antara lain:
a. Kendali : komunikasi
bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi
mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b. Motivasi : komunikasi
membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang
harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan
untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c. Pengungkapan emosional :
bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk
interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan
mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan
rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari
perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d.
Informasi : komunikasi
memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil
keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan
alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).
Kendala-Kendala Dalam Komunikasi
1. Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin
kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak
semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah
yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan
informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai
sumber. Kita
cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang
memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi
yang berbeda.
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak
sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan
pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata
yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya tidak
sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi,
mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa
berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal
nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara,
tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-,
mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan
kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang
diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada
saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Hambatan-Hambatan dalam Komunikasi
1.
Hambatan dari Proses Komunikasi
• Hambatan
dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat
terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti
lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak
sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
• Hambatan
media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya
gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
• Hambatan
dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
• Hambatan
dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
• Hambatan
dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya
akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
2.
.Hambatan Fisik
Hambatan fisik
dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan
lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya
3.
Hambatan Semantik.
Kata-kata yang
dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda,
tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4.
Hambatan Psikologis.
Hambatan
psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan
nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Bentuk-bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.
Komunikasi vertical, Komunikasi vertikal adalah
komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari
pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
b.
Komunikasi horizontal, Komunikasi horisontal adalah
komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan
dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan
komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
c.
Komunikasi diagonal, Komunikasi diagonal yang sering
juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu
dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian (Effendy, 2000 : 17).
Pendapat
lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral
(menyisi).
Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.
a. Ke bawah : Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok
atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada
komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan,
menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan
perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja
b. Ke atas :
komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok atau
organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada atasan,
menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan masalah-masalah
yang ada. Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di antara kelompok
kerja yang sama, diantara anggota kelompok-kelompok kerja pada tingkat yang
sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang sama (Robbins, 2002 :
314-315).
Jenis dan Proses Komunikasi
Contoh model komunikasi
yang sederhana digambarkan dibawah ini :
Jika salah satu elemen
komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan.
Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
a. Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang
yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga
mengkomunikasikan kepada orang lain.
b. Pengkodean
(Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam
symbol atau isyarat.
c. Pesan (Massage), pesan dapat
dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih
dari indra penerima.
d. Saluran (Chanel) adalah cara
mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang
diucapkan.
e. Penerima
(Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak
disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
f. Penafsiran kode
(Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan
menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima
terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi
yang terjadi.
a. Komunikasi
formal vs informal
Komunikasi formal adalah
komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang.
Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung
pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai
maksud, yaitu
- Pemuasan kebutuhan
manusiawi,
- Perlawanan terhadap
pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi
hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi
informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus
ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi
organisasi.
b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah
mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah
berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka
yang berada tingkat satu wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan
dua arah
Komunikasi satu arah,
pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi
dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.
Bagaimanapun juga
keefektifan komunikasi organisasi dipengaruhi beberapa factor diantaranya :
1.
Saluran
komunikasi formal
2.
Sruktur
wewenang
Dalam organisasi dimana
perbedaan stasus dan kekuasaan akan mempengaruhi isi komunikasi.
1.
Spesialis
jabatan
Anggota organisasi yang
sama akan menggunakan istilah-istilah, tujuan, tugas, waktu, dan gaya yang sama
dalam berkomonikasi.
1.
Pemilikan informasi
Berarti individu memunyai
informasi dan pengetahuan yang khas mengenai tugasnya.
Dari pengamatan yang ada,
bentuk-bentuk jaringan komunikasi dikelompokan ke dalam beberapa bentuk
diantaranya bentuk lingkaran, diagonal, lateral, rantai, huruf Y, dan bintang.
Klasifikasi Komunikasi
1.
Dari
segi sifat :
a.
Komunikasi
Lisan
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
contoh: presentasi
b.
Komunikasi
Tertulis
komunikasi
melalui tulisan
contoh: email
c.
Komunikasi
Verbal
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
contoh: curhat
d.
Komunikasi
Non Verbal
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
contoh: seseorang yang nerves (gemetar)
2.
Dari
segi arah :
a.
Komunikasi
ke atas
komunikasi
dari bawahan ke atasan
b.
Komunikasi
ke bawah
komunikasi
dari atasan ke bawahan
c.
Komunikasi
horizontal
komunikasi ke sesama manusia /
setingkat
d.
Komunikasi
satu arah
komunikasi ke sesama manusia / setingkat
e.
Komunikasi
dua arah
berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3.
Menurut
lawan :
a.
Komunikasi
Satu Lawan Satu
berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
contoh: berbicara melalui telepon
b.
Komunikasi
Satu Lawan Banyak (kelompok)
berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
contoh: kelompok satpam menginterogasi maling
c.
Kelompok
Lawan Kelompok
berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok
lain
contoh: debat
partai politik
4.
Menurut
keresmiannya :
a.
Komunikasi
Formal
komunikasi yang berlangsung resmi
contoh: rapat pemegang saham
b.
Komunikasi
Informal
komunikasi yang tidak resmi
contoh: berbicara dengan teman
Etika Berkomunikasi
a.
Etika Komunikasi
- Otoritas,
Yaitu Seorang penjual harus memiliki keahlian dan kekuatan hukum dalam
melakukan tugasnya.
- Good
Sense, Yaitu Seorang penjual dalam menyampaikan pesannya harus dapat disukai
oleh calon konsumen, sehingga konsumen bisa menerima apa yang ditawarkan.
- Good
Character, Yaitu Penjual harus berakhlak baik, diantaranya jujur dalam
menyampaikan informasi.
- Good Will, Yaitu Niat baik
- Dinamisme,Yaitu
Ekspresi fisik penjual dan komitmen psikologis penjual terhadap topik
pembicaraan.
b.
Etika Komunikan
- Siap untuk mendengarkan,
- Berpartisipasi,
- Pandai menangkap pembicaraan,
- Mencatat pembicaraan.
c.
Etika Pesan
1.
Cara Penyampaian Pesan :
-
Kontak visual dengan komunikan
- Kontak mental,
- Penggunaan Vokal,
- Berbicara dengan seluruh kepribadian,
- Kesesuaian
bahasa lisan dan bahasa tubuh.
2. Isi Pesan yang disampaikan ( Faktual,
akurat, nasihat-nasihat baik bernilai guna).
d.
Etika Pemilihan Alat dan Bahan
1. Pemilihan Media Komunikasi :
- Derajat pesan komunikasi
- Waktu,
- Perilaku Komunikasi.
2. Pemilihan alat atau sarana komunikasi
- Konsensus,
- Tempat Tinggal komunikan,
- Efisiensi.
e.
Etika Memberikan Tanggapan
- Menumbuhkan Tanggapan Ucapan,
- Menumbuhkan Tanggapan Sikap,
- Menumbuhkan Tanggapan Tindakan.